Kamis, 10 Desember 2015

Algoritma Fungsi

Definisi:
Function (fungsi) merupakan blok perintah yang secara khusus melakukan pekerjaan tertentu dan mengembalikan hasil.
Contohnya:
-          F(x) = 2x+4 , akan mengembalikan hasil 6 jika x diberi nilai 1
Bentuk umum function :
Function nama_fungsi(<daftar parameter>) -> tipehasil
{I.S. : ………………………. }
{F.S. : ……………………… }
Kamus: {kamus lokal}
                {deklarasi variable dan tipedatanya}
Algoritma:
                {aksi-aksi yg terjadi pada fungsi ini}
Endfunction

Contoh fungsi:


Algoritma Prosedur

Bentuk umumn algoritma Prosedur:
Procedure nama_procedure(<daftar parameter>)
{I.S. : ………………………………. }
{F.S : ………………………………. }
Kamus
                {deklarasi variable dan tipedatanya}
Algoritma
                {aksi-aksi yg terjadi pd prosedur ini}
Endprocedure

Parameter Formal, terbagi 2 jenis yaitu:
1.       Bgy value (sebagai masukan prosedur)
2.       By reference (sebagai keluaran, atau sebagai masukan)
Contoh algoritma dengan parameter by value


 Contoh algoritma dengan parameter by reference

 Contoh prosedur dengan parameter by value dan reference




Cara pemanggilan prosedur :
Nama_prosedur(parameter_aktual)
Contoh memanggil prosedur:




Struktur Algoritma Pengulangan

Jika anda membutuhkan atau menginginkan mempilkan pesan atau melakukan fungsi berkali kali, tidak akan efektif melakukan coding berkali-kali dengan perintah yang sama. Selain menjadi banyaknya codingan yang harus di ketikkan juga memakan waktu yang lama mengetiknya. Misalnya anda ingin menampilkan kalimat “I LOVE YOU” 1000 kali pada layar monitor, sebaiknya gunakan algoritma pengulangan pada saat ngoding.
Algoritma pengulangan memungkinkan adanya statement atau perintah dijalankan berkali-kali hingga suatu kondisi terpenuhi. Misalnya Tampilkan kata “I Love you” 1000 kali. Berarti kondisi yang harus dipenuhi adalah 1000 kali pengulangan. Dan statement atau perintahnya adalah “tampilkan kalimat I Love You”.

Bagian dalam struktur pengulangan
1.       Kondisi pengulangan
2.       Badan pengulangan
3.       Inisialisasi
4.       Terminasi
Kontruksi struktur pengulan ada 3 macam, yaitu:
1.       FOR
Digunakan untuk pengulangan yang akhir pengulangannya telah diketahui. Jumlah pengulangan sudah diketahui dari awal. Bisa dilakukan secara ascending maupun descending.
Format algoritma FOR ascending:
For pencacah <- nilai_awal to nilai_akhir do
        Statement
Endfor
Format dalam bahasa pascal:
For pencacah := nilai_awal to nilai_akhir do
Begin
Statement;
       End;

               



Algoritma FOR ASCENDING
               

FOR ASCENDING dengan PASCAL

Format algoritma FOR DESCENDING
For pencacah <- nilai_akhir downto nilai_awal do
        Statement
Endfor
Format pascal FOR DESCENDING
For pencacah := nilai_ akhir downto nilai_awal do
Begin
Statement;
       End;

2.       WHILE
While digunakan untuk melakukan pengulangan selama kondisi pengulangannya TRUE. Apabila kondisi pengulangan bernilai FALSE mpengulangan berhenti. While melakukan pemeriksaan kondisi diawal pengulangan.
Format algoritma:
While kondisi do
        Statement
Endwhile
Format while dalam pascal:
While kondisi do
Begin
        Statement;
End;
Contoh Algoritma WHILE




Contoh WHILE menggunakan Pascal




















3.       REPEAT
Repeat melakukan pengulangan sampai kondisi pengulangan bernilai TRUE. Apabila kondisi pengulangan bernilai TRUE maka pengulangan berhenti. Repeat me;akukan pemeriksaan kondisi diakhir pengulangan.
Format algoritma Repeat:
Repeat
        Satetment
Until kondisi
Format pascal repeat:
Repeat
        Statement;
Until kondisi;
Algoritma Repeat:


Pascal REPEAT:


Kamis, 03 Desember 2015

Struktur algoritma pemilihan

Struktur algoritma ini digunakan untuk melakukan statement(pernyataan) jika suatu kondisi terpenuhi.
Format algoritma nya:
If kondisi then
                Statement
Endif
Format pascal:
If kondisi then
                Statement;
Atau
If kondisi then
Begin
                Statement1;
                Statement2;
End;


Contoh algoritma bilangan ganjil:
























Contoh program bilangan ganjil:


























Pemilihan 2 kasus
Format algoritma:
If kondisi then
                Statement 1
Else
                Statement2
Endif
Contoh pascal:
If kondisi then
Begin
                Statemen1;
                Statement2
Else
Begin
                Statement3;
                Statement4;
End;
Contoh algoritma pemilihan 2 kasus

 Contoh program pemilihan 2 kasus


























Penggunaan lebih dari satu kondisi
1.       Ada beberapa kasus yang menuntut pemeriksaan kondisi lebih dari satu kondisi.
2.       Pemecahan:
a.       Kata kunci and apabila semua kondisi harus terpenuhi atau kedua kondisi harus benar.
b.      Kata kunci or apabila cukup satu kondisi yg terpenuhi atau benar.
Contoh algoritma penggunaan lebih dari satu kondisi

























Contoh program penggunaan lebih dari satu kondisi



























Selain struktur IF THEN, terdapat keyword yang juga bisa digunakan untuk menyelesaikan banyak kondisi adalah CASE.
Kegunaan struktur case adalah:
1.       Membuat struktur menu
2.       Memvalidasi inputan
3.       Mencegah error
4.       Dll.
 Format algoritmanya yaitu:
Case ekspresi
                Nilai1 : satement1
                Nilai2 : satement2
                Nilai3 : satement3
                .
                .
                .
                Nilai n : statement n
                Otherwise : statement x
Endcase
Catatan:
1.       Otherwise adalah pilhan dimana semua kondisi tidak terpenuhi maka dilakukan statement x.
2.       Ekspresi menghasilkan suatu konstanta
3.       Ekspresi berupa aritmatika atau boolean
4.       Nilai harus bertipe ordinal (char,boolean, integer)
Contoh struktur algoritma case

























Contoh struktur program case
































Struktur Runtunan

Struktur algoritma runtunan merupakan yang paling sederhama dan mendasar. Intruksi diproses secara sekuensial dan teratur.
Ciri-ciri dari algoritma runtunan yaitu:
1.       Tiap baris intruksi dikerjakan satu persatu
2.       Tidak ada pengulangan untuk setiap baris intruksi
3.       Urutan intruksi yang dijalankan sama dengan urutan intruksi di algoritma
4.       Akhir intruksi merupakan akhir algoritma
Contoh kasus “Gaji Karyawan”
Suatu perusahaan mempunyai n orang karyawan dengan sumsi penggajian sebagai berikut:
1.       Gaji setiap karyawan akan sama jumlahnya
2.       Gaji karyawan dihitung dengan cara gaji poko ditambah tunjangan dikurangi pajak
3.       Pajak yang berlaku di perusahaan tersebut adalah 10% dari gaji poko sebelum ditambah tunjangan
4.       Tunjangan yang didapat dari perusahaan adalah 20%
5.       Gaji pokok biasanya bisa berubah tergantung kebijakan perusahaan
Hitung gaji yang harus dikeluarkan untuk seluruh karyawan, detail pajak perorang, dan detail tunjangan perorang.


Algoritma kasus gaji karyawan:
Program Gaji Karyawan menggunakan pascal:


IDENTIFIER

Identifier digunakan untuk mengacu sesuatu didalam algoritma aau program. Identifier berada pada Kamus area tipe data konstanta, tipe data bentukan dan variable.
Aturan penamaan identifier sebaiknya:
1.       Nama harus dimulai dengan alphabet dan tidak boleh diawali dengan angka.
2.       Huruf besar dan huruf kecil tidak tidak dibedakan (sesuaikan dengan bahasa pemrograman yang digunakan) sebaiknya konsisten.
3.       Karakter penyusun identifier hanya boleh alphabet, angka dan ‘_’
4.       Identifier tidak boleh mengandung operator aritmatika, relasional, tanda baca, dan karakter khusus lainnya
5.       Tidak boleh mengandung spasi.
6.       Panjang identifier tidak dibatasi akan tetapi sebaiknya pilih nama yang sederhana, singkat dan mudah diingat.
Variable dan konstanta dua duanya digunakan untuk menampung nilai. Perbedaannya terletak dari sifat penyimpanannya. Variable memungkinkan perubahan nilai di dalamnya selama progrma dieksekusi sedangkan konstanta nilainya menyimpan nilainya secara permanen tidak berubah-ubah.
Cara pedeklarasian variable dan konstanta
1.       Cara deklarasi konstanta
Type
Const nama_konstanta = nilai_konstanta
Contoh:
Type
Const phi = 3.14
2.       Cara deklarasi variable
Nama_variable:tipe_data
Contoh: x,y: integer
Catatan: pendeklarasian variable dan konstanta disesuaikan tergantung bahasa pemrograman yang digunakan, contoh diatas merupakan pendeklarasian dengan menggunakan bahasa pascal.
Notasi Algoritma
Notasi prefix: *79 ( 7 * 9)
Notasi infix: 7*9 (yg biasa digunakan dalam notasi matematika)

Notasi postfix: 79* (7*9)

Rabu, 25 November 2015

Tipe Data Pada Pemrograman

Tipe data terdapat 2 jenis, yaitu:
1. Tipe data dasar
2. Tipe data bentukan

Tipe data dasar adalah tipe data yang sudah dikenal dan jenis yang sudah ditentukan seperti, bilangan lojik bilangan bulat, bilangan riil (desimal), karakter (huruf), srting(kata) dan lain sebagainya.


  • Bilangan lojik 
    • Umumnya bertipe BOOLEAN, bernilai TRUE dan FALSE. Biasanya dinyatakan dengan 0(salah) dan 1(benar). Bisa juga disesuaikan dengan kebutuhan coding.
      Di bawah ini merupakan operasi bilangan lojik.
  • Bilangan Bulat
    • Bertipe Integer, nilainya dari negatif tak hingga sampai dengan tak hingga ( -)~ s/d ~. 
    • Operasi aritmatikanya bisa menggunakan +, -, *, /, div (hasil bagi bulat), dan mod (sisa pembagian)
    • Bisa juga digunakan untuk operasi perbandingan : >, <, =, >=, <=, <> (tidak samadengan).
  • Bilangan Riil, sama dengan bilangan bulat tetapi tipe variablenya adalah Real dan bisa menggunakan bilangan desimal sedangkan operasi aritmatika dan operasi perbandingannya sama dengan bilangan bulat.
  • Karakter
    • bertipe Char, dan bernilai semua huruf alphabet (a-z, A-Z), angka (0-9), tanda baca, operator aritmatika, operator perbandingan, dan berbagai karakter khusus. Dan semua yang ada pada ASCII.
    • Operasi perbandingannya: >, <, =, >=, <=, <> (tidak samadengan).
  • String
    • Nama tipe variablenya : String, bernilai semua karakter yang diapit dengan tanda kutip '...', atau "..."
    • Tipe data string dapat disambungkan dengan operator '+'. Misalkan jika ditulis: 'Iis'+'Aminah' maka akan jadi 'IisAminah'.
    • operasi yang dapat digunakan untuk tipe data ini adalah operasi perbandingan : >, <, =, >=, <=, <> (tidak samadengan).
  • Tipe bentukan
    • Merupakan tipe data yang dibentuk oleh programmer dan disesuaikan oleh kebutuhan fungsionalnya. Tipe data bentukan juga dibuat agar memudahkan programmer untuk menginat variable yang ada.
    • Kata kunci yang digunakan untuk tipe data bentukan adalah Type . 
    • Tipe data bentukan juga bisa terstruktur dibuat dari kumpulan data yang memiliki tipe data berbeda maupun sama.
    • contoh pendeklarasiannya:
      • type 
        • Dosen: record
        • < Nip    : integer,
        •    Nama : string,
        •    Gaji    : real      > 
    • Misalnya dosen1 memiliki tipe data Dosen. Maka cara mengakses tiap field adalah sbb:
      • dosen1.Nip
      • dosen1.Nama
      • dosen1.Gaji
Berikut tabel perbandingan tipe data

















Berikut tabel perbandingan operator